![]() |
| RESMI: Gubernur Kalimantan Selatan, H. Muhidin, secara resmi meluncurkan Calendar of Event (CoE) South Kalimantan 2026 di Teras Malioboro 1, Yogyakarta - Foto Dok Adp |
HABARIAJA.COM, YOGYAKARTA - Gubernur Kalimantan Selatan, H. Muhidin, secara resmi meluncurkan Calendar of Event (CoE) South Kalimantan 2026 di Teras Malioboro 1, Yogyakarta, Jumat (14/11/2025) sore. Peluncuran ditandai dengan prosesi pemukulan mayang dan pemotongan nasi astakona, tradisi sarat makna yang menjadi simbol doa dan harapan.
Kemeriahan acara semakin terasa saat panggung dibuka dengan tarian modern bernuansa kolaborasi budaya Kalimantan Selatan dan Yogyakarta. Pertunjukan tersebut memikat ratusan pengunjung dan menambah semarak rangkaian promosi pariwisata Banua.
Tidak berhenti di situ, para tamu undangan juga disuguhkan peragaan busana sasirangan. Gubernur Kalsel H. Muhidin dan Ketua Dekranasda Kalsel, Hj. Fathul Jannah, tampil mengenakan busana khas sasirangan dan berjalan di atas catwalk. Sejumlah bupati dan wali kota se-Kalsel beserta ketua Dekranasda masing-masing daerah kemudian turut bergabung, disambut tepuk tangan meriah para pengunjung.
Rangkaian kegiatan yang berlangsung hingga 16 November 2025 ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, pelaku usaha, komunitas, dan masyarakat dalam membangun pariwisata berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Gubernur H. Muhidin menegaskan bahwa Kalimantan Selatan memiliki kekayaan alam, budaya, dan tradisi yang harus dijaga serta diperkenalkan kepada dunia. Ia menyebut keelokan Pegunungan Meratus, sungai sebagai nadi kehidupan masyarakat Banjar, hingga wisata minat khusus seperti bamboo rafting sebagai daya tarik wisata yang memiliki nilai kompetitif tinggi. Gubernur juga menyinggung potensi kerajinan khas, terutama pengrajin intan dan permata.
“Pendulangan intan adalah cerita identitas. Cerita yang tidak dimiliki daerah lain, dan inilah yang harus kita tampilkan,” ujarnya.
Selain kekayaan alam dan kerajinan, Gubernur Muhidin juga menyoroti kuliner khas Banjar serta kain sasirangan yang kini telah menjadi ikon nasional. Ia turut menggarisbawahi potensi besar wisata religi, terutama saat Haul Akbar Al-Arif Billah Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani (Guru Sekumpul) yang setiap tahun dihadiri jutaan jamaah.
“Pada momentum Haul, Kalsel menyiapkan area makan gratis selama tujuh hari. Ini bukan sekadar acara, tetapi bentuk budaya luhur masyarakat Banjar dalam memuliakan tamu dan menjaga nilai kebersamaan,” tuturnya.
Gubernur Muhidin menegaskan bahwa peluncuran CoE South Kalimantan 2026 merupakan bukti komitmen pemerintah dalam memperkuat kolaborasi lintas daerah serta mendorong pembangunan pariwisata berkelanjutan.
“Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala meridai langkah kita dalam memajukan pariwisata dan memperkuat budaya, serta membawa Kalsel menuju panggung dunia,” ujarnya mengakhiri sambutan.
Kepala Dinas Pariwisata Kalsel, Iwan Fitriady, dalam paparannya menjelaskan bahwa sepanjang 2026 Kalimantan Selatan akan menghadirkan 156 event yang tersebar di 13 kabupaten/kota. CoE 2026 disusun sebagai panduan resmi promosi pariwisata sekaligus strategi untuk memperkuat posisi Kalsel di tingkat nasional dan internasional.
“CoE 2026 bukan sekadar daftar kegiatan. Ini adalah komitmen bahwa Kalimantan Selatan siap bersaing dan tampil di panggung global dengan kekuatan budaya, alam, dan kreativitas masyarakatnya,” kata Iwan.
Ia juga mengungkapkan alasan Yogyakarta dipilih sebagai lokasi peluncuran, yakni karena kota ini merupakan pusat budaya dan kreativitas yang telah diakui dunia. Menurut Iwan, sinergi antara Kalimantan Selatan dan DIY akan memperluas jejaring promosi dan membuka peluang kerja sama yang lebih luas.
“Meluncurkan CoE di Yogyakarta berarti membawa Banua ke ruang yang tepat ruang di mana budaya dihargai, kreativitas tumbuh subur, dan jejaring promosi berkembang pesat,” tambahnya.
BACA JUGA: Tim Pembina Samsat Martapura Ajak Masyarakat Patuh Pajak Kendaraan
Dengan mengusung tema “Kalsel Goes to the World”, Iwan menegaskan kesiapan Kalsel menembus pasar global tanpa meninggalkan akar budaya dan kearifan lokal.
Acara ditutup dengan penyerahan plakat kepada perwakilan Menteri Pariwisata RI, Agustin Peranginangin, serta kepada Gubernur DIY yang diwakili Kepala Dinas Pariwisata DIY, Imam Pratanadi, sebagai simbol komitmen kolaborasi budaya dan pariwisata antara Kalimantan Selatan dan Yogyakarta.
Kegiatan ini turut dihadiri pimpinan Forkopimda, Ketua DPRD Kalsel Supian HK, Kabinda Kalsel Brigjen Pol. Nurrullah, Kepala Kejaksaan Tinggi Kalsel Tias Widiarto, Wakil Kapolda Kalsel Brigjen Pol. Golkar Pangarso Rahardjo Winarsadi, serta para kepala daerah se-Kalimantan Selatan, Sekdaprov Kalsel M. Syarifuddin bersama istri, para tenaga ahli gubernur, pejabat pimpinan tinggi pratama, dan tamu undangan lainnya. (adp/ak)
