![]() |
WORKSHOP: Workshop Go Public yang digelar BEI Kalsel di Banjarmasin - Foto Istimewa |
HABARIAJA.COM, BANJARMASIN - Dunia usaha, baik skala kecil, menengah, maupun besar, membutuhkan akses pendanaan yang berkelanjutan agar mampu bertumbuh dan bersaing. Pasar modal hadir sebagai salah satu alternatif strategis bagi perusahaan untuk mengembangkan usahanya.
Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Kalimantan Selatan, Yuniar, menyampaikan bahwa dengan tata kelola yang baik, keterbukaan informasi, serta dukungan ekosistem pendanaan yang kuat, pasar modal dapat menjadi rumah pertumbuhan bagi perusahaan.
BACA JUGA: Senyum Pelanggan Jadi Energi, PLN Kunjungi PT Air Minum Intan Banjar di Momen HPN 2025
“Terlebih dengan potensi bisnis di Kalimantan Selatan yang sangat besar. Saat ini kita semua tengah menghadapi dinamika besar, baik dari luar negeri maupun dalam negeri, yang tentu berpengaruh pada pergerakan pasar,” ujarnya pada Workshop Go Public yang digelar BEI Kalsel di Banjarmasin, Rabu (17/9/2025).
Menurutnya, kegiatan Workshop Go Public ini menjadi sarana berbagi pengetahuan dan wawasan mengenai langkah strategis perusahaan menuju pencatatan saham perdana di bursa. Meski di tengah dinamika ekonomi global, Pasar Modal Indonesia masih menunjukkan tren pertumbuhan positif.
Dari sisi permintaan, kesadaran masyarakat untuk berinvestasi semakin meningkat, didorong kemajuan teknologi digital yang mempermudah akses pasar modal. Hal ini terlihat dari jumlah investor yang terus bertambah signifikan setiap tahunnya.
“Total mencapai lebih dari 17 juta investor atau meningkat lebih dari 10 kali sejak tahun 2018,” jelas Yuniar.
Namun, angka tersebut baru sekitar 6 persen dari total populasi Indonesia yang berjumlah 284 juta jiwa menurut data BPS. Artinya, potensi pertumbuhan jumlah investor di Indonesia masih sangat besar dan menjanjikan ke depan.
“Adapun di Provinsi Kalimantan Selatan, per Juli 2025 tercatat terdapat 192.423 SID, dengan total nilai transaksi lebih dari Rp1,9 triliun,” tambahnya.
BACA JUGA: Dekatkan Diri ke Konsumen, Trio Motor Kurun Gelar Service Kunjung
Selain peningkatan jumlah investor, tren pencatatan saham baru juga terus menunjukkan hasil positif. Sejak 2018 hingga 2024, BEI menjadi rumah pertumbuhan bagi 396 perusahaan tercatat. Bahkan, sepanjang 2025 sudah ada tambahan 22 perusahaan yang resmi melantai di bursa dengan total dana dihimpun sebesar Rp10,4 triliun.
“Jika dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan ASEAN, Bursa Efek Indonesia merupakan satu-satunya bursa yang mampu tumbuh lebih dari 1,16 persen dari segi jumlah perusahaan tercatat saham baru,” tegas Yuniar. (rls/ak)