![]() |
RANGKAIAN: Acara ini menjadi bagian penting dari rangkaian Hari Jadi Provinsi Kalimantan Selatan ke-75 sekaligus menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia - Foto Istimewa |
HABARIAJA.COM, BANJARMASIN – Suasana tepian Sungai Martapura di kawasan titik nol kilometer Banjarmasin pada Jumat (8/8/2025) berubah semarak. Perahu-perahu berderet di atas permukaan air, dipenuhi pedagang yang menawarkan buah, jajanan, hingga kerajinan tangan dalam rangka Festival Wisata Budaya Pasar Terapung 2025 yang resmi dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Selatan, M. Syarifuddin, mewakili Gubernur Kalsel.
Acara ini menjadi bagian penting dari rangkaian Hari Jadi Provinsi Kalimantan Selatan ke-75 sekaligus menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Selain Sekda Provinsi, hadir pula Sekda Kota Banjarmasin, Ikhsan Budiman, serta sejumlah pejabat daerah dan pelaku usaha lokal.
BACA JUGA: Pemkab Balangan Gelar Lokakarya Penanganan dan Penyalahgunaan Narkoba
Kegiatan semakin atraktif dengan hadirnya berbagai jenis permainan tradisional khas Banjar yang tersaji. Selain itu, gemerlap stand Kampoeng Banjar dari 13 Kab/kota se Kalimantan Selatan turut meramaikan kegiatan.
Menurut Syarifuddin, festival ini bukan sekadar agenda pariwisata, melainkan upaya menjaga warisan budaya sungai yang telah menjadi identitas masyarakat Banjar.
"Pasar terapung adalah warisan budaya yang unik dan memiliki nilai sejarah, ekonomi, serta sosial tinggi. Di sinilah pedagang dan pembeli bertemu di atas perahu, memadukan budaya khas dengan semangat gotong royong. Melalui festival ini, kita ingin mengenalkan budaya kita ke masyarakat luas sekaligus memberi ruang bagi pelaku UMKM, seniman, dan pelaku wisata untuk berkembang," ujarnya.
Syarifuddin menambahkan, keberlangsungan pasar terapung adalah simbol ketahanan budaya yang patut dibanggakan. Ia juga mengapresiasi kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kalsel dan seluruh pihak yang mendukung terselenggaranya kegiatan ini.
Disisi lain, Sekda Kota Banjarmasin, Ikhsan Budiman, menilai festival ini berdampak langsung pada geliat ekonomi masyarakat dan pariwisata kota.
"Kegiatan ini sedikit banyak memengaruhi keamanan, ekonomi, dan pariwisata di Banjarmasin. Pasar terapung adalah budaya asli kota ini, sehingga kehadiran festival membuat wisatawan datang, UKM lokal bergerak, dan produk khas Banjarmasin kembali dikenal," kata Ikhsan.
Dalam festival kali ini, pengunjung dapat menikmati berbagai sajian khas, seperti yang di sajikan Banjarmasin misalnya, ada es kero, wadai Banjar, hingga permainan tradisional yang kental dengan nuansa sungai.
"Tema yang diangkat adalah 'Jalan Menuju Area Memori Kampung Kita', bertujuan membangkitkan semangat nostalgia tentang kehidupan masyarakat Banjar yang erat dengan sungai," sambungnya.
BACA JUGA: Menteri LH Tekankan Pentingnya Kewaspadaan Dini Cegah Karhutla di Kalsel
Dirinya pun berharap, kegiatan semacam ini dapat terus eksis dan melekat di hati masyarakat khususnya warga Banjar.
Kegiatan ini pun secara tidak langsung menjadi pijakan bagi pemerintah untuk memperkuat citra Banjarmasin sebagai “Kota Seribu Sungai” yang tak hanya mempertahankan entitas budaya sungai, namun juga mengubahnya menjadi motor penggerak ekonomi kreatif. (hum/ak)