Trending

Habari Aja

Dubes RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan, Silaturahmi dengan Gubernur Kalsel Muhidin

 

PERTEMUAN: Gubernur Muhidin didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Muhammad Syarifuddin, serta Direktur PT Bangun Banua, H. Afrizaldi. Sementara Dubes RI hadir bersama putranya, Krishna Satyagraha Kusuma Putera


HABARIAJA.COM, BANJARMASIN – Gubernur Kalimantan Selatan, H. Muhidin menerima kunjungan silaturahmi Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Kazakhstan dan Tajikistan, Dr. Mochammad Fadjroel Rachman, di Kediaman Gubernur Kalsel, Kota Banjarmasin, Sabtu (30/8/2025) pagi.

Pertemuan berlangsung hangat. Gubernur Muhidin didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Muhammad Syarifuddin, serta Direktur PT Bangun Banua, H. Afrizaldi. Sementara Dubes RI hadir bersama putranya, Krishna Satyagraha Kusuma Putera.

BACA JUGA: H. Muhidin Raih Penghargaan Pelayanan Publik di Pemimpin Daerah Awards 2025

Dalam kesempatan itu, Gubernur Muhidin menyampaikan rasa bangga atas kiprah Fadjroel yang merupakan putra daerah asal Banjar dan juga keturunan Kerajaan Banjar. “Alhamdulillah, terima kasih banyak kepada Dr. Fadjroel Rachman. Beliau ini asli urang Banjar dan keturunan Kerajaan Banjar, sehingga luar biasa,” ucapnya.

Menurut Muhidin, sosok Fadjroel sudah dikenal luas sebagai cendekiawan yang sering tampil di televisi nasional, dengan rekam jejak pendidikan dan pengalaman panjang di pemerintahan. “Kami bangga ada urang Banjar yang mewakili daerah di pusat. Semoga bisa mendorong kebijakan dan pembangunan untuk Banua,” tambahnya.

Sementara itu, Dubes RI Dr. Fadjroel Rachman mengucapkan terima kasih atas sambutan Gubernur Kalsel. Ia menyampaikan sejumlah peluang kerja sama, terutama terkait perdagangan sawit, potensi perikanan, rempah, hingga wisata religi.

“Ulun asli urang Banjar, lahir dan besar di Banjarmasin. Sekarang dipercaya menjadi Dubes RI diangkat di era Presiden Jokowi dan dilanjutkan di masa Presiden Prabowo. Ini panggilan jiwa untuk mengabdi kepada bangsa dan juga Banua,” ujar Fadjroel.

Ia menjelaskan, Kazakhstan merupakan salah satu negara dengan kebutuhan impor Crude Palm Oil (CPO) cukup tinggi. Selain itu, ia melihat potensi pengembangan perdagangan produk perikanan asal Kalsel seperti lobster, udang, dan kepiting.

Dalam bidang pariwisata, Fadjroel menilai jamaah umrah asal Banua berpeluang mengunjungi Kazakhstan maupun Uzbekistan karena jarak tempuhnya relatif dekat. “Dari Banjarmasin bisa terhubung ke Kuala Lumpur, lalu ke Kazakhstan sekitar 7 jam. Dari Kazakhstan ke Mekkah hanya 4 jam. Ini bisa dimanfaatkan untuk wisata religi, misalnya berziarah ke makam Abu Nasr al-Farabi di Turkistan dan Imam Bukhari di Samarkand,” jelasnya.

BACA JUGA: Hasnuryadi Sulaiman Resmi Dilantik sebagai Ketua Umum FPTI Kalsel 2025–2029

Selain peluang dagang dan wisata, Fadjroel juga mendorong wacana kerja sama sister city antara Kalsel dengan Kazakhstan. “Mayoritas penduduk Kazakhstan beragama Islam, sama dengan masyarakat Banua. Insya Allah ke depan bisa terjalin persaudaraan lebih erat,” katanya.

Mengakhiri pertemuan, Fadjroel mengundang Gubernur Muhidin serta masyarakat Banjar untuk bertandang ke Kazakhstan, sekaligus mempererat hubungan kebudayaan, ekonomi, dan keagamaan kedua daerah. (adp/ak)

Lebih baru Lebih lama