FOTO BERSAMA: Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Asisten I Setdako Banjarmasin, Machli Riyadi, Kepala Bappeda Litbang, Ahmad Syauqi, serta jajaran lintas sektor dan anggota TP3S Kota Banjarmasin |
HABARIAJA.COM, BANJARMASIN – Wali Kota Banjarmasin, H. Muhammad Yamin HR, meminta Tim Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting (TP3S) Kota Banjarmasin untuk berkomitmen menjalankan enam langkah strategis dalam penanganan stunting. Hal ini disampaikannya saat membuka Pertemuan Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan dan Pencegahan Stunting yang berlangsung di Aula Kayuh Baimbai, Balai Kota Banjarmasin, Senin (7/10/205).
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Asisten I Setdako Banjarmasin, Machli Riyadi, Kepala Bappeda Litbang, Ahmad Syauqi, serta jajaran lintas sektor dan anggota TP3S Kota Banjarmasin.
BACA JUGA: RSUD Datu Kandang Haji Balangan Berbenah, Targetkan Layanan Kesehatan Berkualitas
Dalam sambutannya, Wali Kota Yamin menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam upaya penurunan angka stunting di Kota Banjarmasin.
“Atas nama Pemerintah Kota Banjarmasin, saya sampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada jajaran DPPKBPM, lintas sektor, serta Tim TP3S yang terus bersinergi dalam menuntaskan permasalahan stunting di kota kita,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa konvergensi penanganan stunting merupakan langkah strategis untuk memastikan masa depan anak-anak sebagai generasi penerus yang sehat dan produktif.
Berdasarkan hasil evaluasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Kalimantan Selatan, prevalensi stunting di Kota Banjarmasin per tahun 2024 masih berada pada angka 26,5 persen. Menurut Wali Kota, angka tersebut menjadi tantangan serius yang perlu segera diatasi karena turut memengaruhi nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) serta mencerminkan efektivitas program lintas sektor.
Untuk mempercepat penurunan stunting, Wali Kota Yamin memaparkan enam langkah strategis yang harus dijalankan secara konsisten, yaitu:
1. Mengaktifkan Tim TP3S di Seluruh Kelurahan, Memastikan setiap kelurahan memiliki TP3S yang aktif dan kegiatan pencegahan berjalan secara merata di semua wilayah.
2. Menyusun Pedoman Monitoring dan Evaluasi, Menyusun jadwal pemantauan berkala dan memperkuat sistem pelaporan agar program tepat sasaran.
3. Penguatan Koordinasi Lintas Sektor, Meningkatkan efektivitas forum TP3S untuk mencapai target kinerja yang terukur.
4. Dukungan Anggaran di Tingkat Kecamatan dan Kelurahan, Menjamin ketersediaan anggaran untuk intervensi spesifik dan sensitif terhadap stunting.
5. Integrasi Basis Data Stunting, Menghindari tumpang tindih sasaran serta memastikan keluarga berisiko mendapat intervensi sesuai kebutuhan.
6. Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu dan Dukungan CSR, Memastikan kader Posyandu memiliki kapasitas yang memadai, disertai insentif dan partisipasi aktif perusahaan melalui program tanggung jawab sosial (CSR).
Wali Kota menegaskan bahwa penanganan stunting tidak hanya menjadi tanggung jawab sektor kesehatan, tetapi merupakan kerja kolaboratif berbagai sektor, seperti pendidikan, sosial, infrastruktur, ketahanan pangan, hingga lingkungan hidup.
“Konvergensi lintas sektor inilah yang menjadi kunci keberhasilan kita. Melalui kolaborasi yang kuat dan berkelanjutan, saya yakin angka stunting di Kota Banjarmasin dapat kita turunkan secara signifikan,” tegas Yamin.
BACA JUGA: PLN Pastikan Keandalan Listrik untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Tengah
Ia juga menyampaikan bahwa upaya ini tidak hanya berdampak pada peningkatan kesehatan anak-anak, tetapi juga menjadi fondasi penting untuk mencetak generasi muda yang sehat, cerdas, dan produktif.
Mengakhiri sambutannya, Wali Kota Yamin menegaskan komitmennya dalam mewujudkan visi “Banjarmasin Maju Sejahtera,” yakni kota yang tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga pada peningkatan kualitas hidup masyarakat secara berkelanjutan. (hum/ak)