![]() |
ANGGOTA: Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Balangan, Saiful Arif - Foto Dok |
HABARIAJA.COM, BALANGAN – Wacana pendirian Museum Balangan kini mendapat dukungan dari legislatif. Setelah sebelumnya memperoleh sambutan positif dari kalangan akademisi dan eksekutif, kali ini dukungan datang dari Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Balangan, Saiful Arif, yang menilai keberadaan museum sangat penting untuk memperkuat pemahaman sejarah dan budaya lokal di kalangan generasi muda.
Hal ini disampaikannya pada Minggu (12/10/2025) dalam menanggapi wacana pembangunan museum daerah di Bumi Sanggam.
“Melalui museum, siswa dapat belajar langsung tentang asal-usul Balangan, tokoh-tokoh perjuangan, hingga kekayaan budaya yang kita miliki. Ini sangat penting untuk memperkuat identitas daerah,” ujar politisi Partai Demokrat tersebut.
BACA JUGA: Pemkab Balangan Resmi Deklarasikan Program KENCANA
Menurut Saiful, museum tidak sekadar tempat menyimpan artefak, melainkan juga dapat menjadi ruang edukasi dan sumber inspirasi, terutama bagi pelajar yang selama ini lebih banyak mendapatkan pelajaran sejarah dari buku teks nasional tanpa menyentuh konteks lokal.
“Kalau kita ingin generasi muda mencintai daerahnya, maka mereka harus tahu sejarahnya. Museum bisa menjadi pintu masuk untuk itu,” tegasnya.
Lebih lanjut, Saiful menegaskan bahwa DPRD Balangan siap mendukung secara penuh, baik dalam bentuk kebijakan maupun penganggaran, apabila program tersebut masuk dalam skala prioritas pembangunan daerah.
“Selama program ini untuk kemajuan pendidikan dan pelestarian budaya, kami di legislatif tentu akan mendukung. Termasuk dalam penganggaran jika masuk dalam skala prioritas pembangunan,” ucapnya.
BACA JUGA: BSI Catat Pertumbuhan Positif di Kalimantan, UMKM dan Media Jadi Mitra Strategis
Saiful juga berharap rencana pendirian museum ini tidak hanya berhenti di tahap kajian. Ia mendorong agar segera dilakukan perencanaan teknis, termasuk pengumpulan koleksi dan artefak sejarah yang masih tersebar di tengah masyarakat.
“Kita punya banyak peninggalan sejarah, tinggal bagaimana mengemasnya agar bisa tersaji menarik dan informatif di dalam museum,” tutupnya. (net/ak)