 |
| DEWAN: Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Balangan, Saiful Arif - Foto Dok |
HABARIAJA.COM, BALANGAN - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Balangan, Saiful Arif, mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang berpotensi merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Pernyataan tersebut ia sampaikan saat menghadiri kegiatan bertema kebangsaan yang digelar di Balangan, Kalimantan Selatan, Rabu (8/10/2025).
Menurutnya, menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya tugas aparat keamanan semata.
“Kita tidak boleh lengah. Saat ini banyak informasi beredar yang sengaja dibuat untuk memecah belah. Karena itu, penting bagi kita untuk tetap berpikir jernih dan tidak mudah percaya sebelum memverifikasi kebenarannya,” tegas Saiful.
BACA JUGA: Lansia di Delapan Kecamatan terima Paket Sembako dari GOW Balangan
Ia menekankan pentingnya literasi digital dan kehati-hatian dalam menyikapi arus informasi yang sangat cepat di era digital saat ini. Penyebaran berita palsu dan narasi provokatif, menurutnya, dapat menjadi ancaman serius bagi keutuhan bangsa.
“NKRI adalah harga mati. Jangan sampai kita terpengaruh oleh berita palsu atau narasi provokatif yang tidak bisa dipertanggungjawabkan,” ujar politisi Partai Demokrat tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Saiful juga memberikan apresiasi kepada Forum Masyarakat Aktif (Formaktif) Kabupaten Balangan atas kontribusi mereka dalam menjaga stabilitas dan keamanan di daerah. Ia menilai kolaborasi antara masyarakat dan aparat keamanan menjadi pilar penting dalam menciptakan lingkungan yang aman dan damai.
“Sinergi antara pemerintah, DPRD, aparat keamanan, dan masyarakat adalah kunci terciptanya suasana yang aman dan kondusif. Dengan kolaborasi yang baik, Balangan bisa terus menjadi daerah yang damai dan nyaman,” katanya.
BACA JUGA: Penguatan Tata Kelola dan Kepatuhan Jadi Kunci Jasa Raharaja Raih Penghargaan di Ajang IHCA 2025
Menutup pernyataannya, Saiful Arif mengajak seluruh warga untuk memperkuat rasa kebersamaan, menjaga toleransi antarumat beragama, serta menolak segala bentuk provokasi yang dapat merusak ketentraman dan persaudaraan antarwarga.
“Persatuan adalah modal utama dalam pembangunan. Ketika situasi kondusif, maka seluruh program pembangunan bisa berjalan lancar demi kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (mcb/ns/ak)