Trending

Habari Aja

Gubernur Kalsel Hadiri Maulid Nabi Bersama Guru Bakhiet di Barito Kuala

 

BERSAMA: Gubernur H. Muhidin bersama Guru Bakhiet, Bupati Barito Kuala H. Bahrul Ilmi, serta para ulama lainnya - Foto Istimewa


HABARIAJA.COM, BATOLA – Gubernur Kalimantan Selatan H. Muhidin menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bersama ulama kharismatik KH Muhammad Bakhiet AM atau Guru Bakhiet, di Masjid Bustanul Muhibbin, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, Sabtu malam (6/9/2025), bertepatan dengan 14 Rabiul Awal 1447 Hijriah.

Peringatan maulid yang digelar ba’da salat isya itu diawali dengan lantunan shalawat dan syair maulid diba’i oleh Tim Hadroh Pondok Pesantren Bustanul Muhibbin asuhan Guru Bakhiet. Kedatangan Gubernur H. Muhidin disambut langsung oleh Guru Bakhiet, Bupati Barito Kuala H. Bahrul Ilmi, serta para ulama lainnya.

BACA JUGA: Gubernur Kalsel Terima Kunjungan Ketua KPU, Bahas Sinergi dan Dukungan Pemprov

Ribuan jamaah dari berbagai daerah, seperti Kota Banjarmasin, Handil Bhakti, Marabahan, hingga Kabupaten Banjar, terlihat memenuhi halaman dan ruang induk masjid. Banyak jamaah yang sudah hadir sejak sebelum salat magrib.

Gubernur H. Muhidin dikenal memiliki kedekatan dengan para ulama di Banua, termasuk Guru Bakhiet. Selain sering mengundang Guru Bakhiet untuk mengisi kegiatan keagamaan, gubernur juga acap kali menghadiri pengajian rutin yang digelar setiap Sabtu malam di Majlis Bustanul Muhibbin Alalak.

Dalam tausiahnya, Guru Bakhiet mengingatkan bahwa peringatan Maulid Nabi tidak hanya dimaknai sebagai acara seremonial tahunan, melainkan harus menjadi ajang introspeksi dan pembelajaran untuk meningkatkan kualitas diri dengan meneladani sunah Rasulullah SAW.

“Apa yang sudah kita kerjakan, apa yang belum kita kerjakan. Di mana-mana kita mengikuti maulid Nabi, mari kita jadikan peringatan ini untuk memperbaiki diri,” pesan Guru Bakhiet.

Ia juga menjelaskan hikmah di balik kelahiran Nabi Muhammad SAW pada waktu fajar, yang dimaknai sebagai hadirnya cahaya setelah kegelapan malam. Menurutnya, umat Islam dapat mengambil pelajaran dari perjalanan hidup Rasulullah sejak masa remaja hingga diangkat menjadi rasul di usia 40 tahun setelah bertafakur di Gua Hira.

BACA JUGA: Disporapar Balangan Siapkan Dua Destinasi Wisata Baru

“Tafakur adalah salah satu sunah yang memiliki keutamaan, karena sering dilakukan Nabi, bahkan sebelum beliau diangkat menjadi Rasul. Tafakur dengan segala penciptaan Allah SWT, juga tafakur dengan akhlak yang sudah diperbuat,” ungkapnya.

Guru Bakhiet menutup tausiah dengan ajakan agar umat Islam meneladani akhlak Rasulullah, baik lahir maupun batin, sehingga mendapatkan hidayah, tauhid, dan mampu beramal saleh sesuai tuntunan beliau. (adp/ak)

Lebih baru Lebih lama